Categories
Uncategorized

Model Proses pada Sistem Operasi

Proses merupakan sebuah keadaan saat suatu program dieksekusi. Berbagai macam proses terjadi pada saat computer berjalan. Proses mempunya berbagai macam model proses berdasarkan status/statenya, yaitu :

Proses dengan 2 state

2

Proses ini merupakan proses yang paling sederhana karena hanya mempunya 2 status, yaitu running dan not running.

  1. Running : Status dimana saat instruksi-instruksi dari sebuah proses di eksekusi.
  1. Not running : Suatu proses yang berada dalam keadaan menunggu dikatakan berada dalam status not running. Event ini dapat disebabkan karena menunggu.

Model antrian pada proses ini dalam dilihat pada gambar dibawah :

asdasd

 

Awal dan akhir dari sebuah process dapat disebut juga dengan Process creation dan Process termination. Process creation terjadi saat process baru ditambah ke dalam process yang sedang berjalan atau sedang di manage, sementara process termination terjadi saat sebuah proses telah selesai dikerjakan.

Kelemahan dari proses ini yaitu :

  1. Pemilihan proses selanjutnya yang akan dieksekusi tidak cukup hanya dengan algoritma FIFO
  2. Dispatcher harus mencari proses yang siap running diantara proses-proses yang lain yang terblok
  3. Membutuhkan algoritma yang lebih rumit

Proses dengan 5 state

3

Model ini mempunya 5 state, yaitu :

  1. New : Status untuk proses yang baru saja dibentuk sebperti contohnya pembukaan aplikasi, dsb.
  2. Ready : Instruksi yang siap dieksekusi.
  3. Running : Proses yang sedang di eksekusi.
  4. Blocked : Proses sedang menunggu sejumlah kejadian untuk terjadi ( seperti sebuah penyelesaian I/O atau penerimaan sebuah tanda / signal ).
  5. Exit : Proses telah selsesai melaksanakan tugasnya / mengeksekusi.

Dan berikut merupakan perpindahan status dari proses dengan 5 state :

  1. Null -> New : Pembentukan proses baru
  2. New -> Ready :
    • Penambahan proses baru yang siap untuk dieksekusi.
    • Proses tersebut sudah diakui oleh system operasi
    • Proses sudah masuk ke dalam memori
  3. Ready -> Running : Satu proses yang terpilih di eksekusi
  4. Exit -> Running : Proses selesai atau dibatalkan.
  5. Running -> Ready :
    • Proses yang sedang running dipaksa berhenti
    • Penyebabnya bias jadi timeout maupun terdapat proses berprioritas lebih tinggi dating.
  6. Running -> Blocked :
    • Proses yang sedang running terpaksa berhenti
    • Penyebabnya bisa dikarenakan sedang menunggu file yang sedang diakses oleh proses lain maupun menunggu proses di I/O selesai, membutuhkan memori yang lebih besar, dsb.
  7. Blocked -> Ready : Proses terbebas dari blocked setelah event yang ditunggu selesai.
  8. Ready -> Exit : Proses yang siap dieksekusi diterminasi / dipaksa keluar.
  9. Blocked -> Exit : Proses yang terlok diterminasi.

Proses dengan 6 state dan 7 state

 

dsad

Proses dengan 5 state + 1 Suspend state

5

Proses dengan 5 state + 2 suspend state

Kedua proses diatas sebenarnya sama dengan proses dengan 5 state namun ditambahkan denga state baru, yaitu suspend state. Status yang ditambahkan dengan suspend state berakibatkan kinerja prosesor yang lebih cepat dari I/O, dimana semua proses menunggu I/O. alasan adanya suspense proses yaitu :

  1. Swapping : Sistem operasi harus membebaskan cukup main memory agar suatu proses siap eksekusi.
  2. Ada masalah : Sistem operasi akan mengira proses akan menyebabkan suatu masalah.
  3. Timing : proses dapat dieksekusi secara periodik dan boleh di suspend selama menunggu waktu selanjutnya.

 

 

 

 

 

Categories
Uncategorized

Evolusi Sistem Operasi

Serial processing ( 1940 – 1950 )

Pada masa ini, komputer-komputer yang ada belum memiliki sistem operasi seperti masa kini yang amat sangat mudah bagi kita untuk menggunakannya. Pada saat itu, komputer hanya dijalankan oleh beberapa perangkat keras seperti lampu display, toggle switch maupun beberapa alat input.

Serial processing sendiri yaitu pengolahan data yang terjadi secara berurutan. Dan serial processing mempunya beberapa masalah yaitu seperti Scheduling yang dimana User bias mendapatkan suatu masalah dan tidak dapat menyelesaikannya namun terus dipaksa untuk berhenti sebelum dapat menyelesaikan masalah tersebut.

Simple batch system ( 1950 – 1960 )

Pada jenis OS ini, User tidak lagi memiliki akses langsung ke prsesor, namun User menyerahkan job pada kartu atau tape ke computer operatir yang memaketkan job bersama-sama dengan cara berurutan dan menempatkan seluruh paket ke perangkat input agar dapat digunakan oleh monitor. Tiap program akan dibangun kembalu ke monitor jika telah selesai diolah dan monitor akan secara otomatis memuat program selanjutnya.

Terdapat beberapa kekurangan pada OS ini, yaitu jika terjadi overheat yang dimana akan mengakibatkan waktu prosesor belim termanfaatkan secara maksimal karena prosesor sering berada ke keadaan idle karena I/O device lebih lanbat dari prosesor.

Multiprogrammed batch system ( 1960 – 1970 )

OS ini merupakan tipe OS  yang sudah mendukung multitasking. Saat satu job perlu menunggu I/O, prosesor dapat berpindah ke job lain tanpa terganggu. Keuntungan dr OS ini adalah jika terdapat suatu perintah maka perintah tersebut dapat dilaksanakan secara tuntan samapi selesai dengan prioritas tinggi. Dan Os ini mempunyai kelemahan, yaitu jika terdapat banyak perintah, maka akan terjadi antrian perintah yang  cukup panjang dan User harus menunggu perintah tersebut sampai selesai agar dapat lanjut ke perintah selanjutnya.

Time Sharing

Dalam sistem ini, beberapa User secara bersamaan mengakses sistem melalui terminal. Bebrapa job yang berada pada memory utama akan dieksekusi oleh CPU secara bergantian dan CPU hanya akan menjalankan program yang berada pada memory utama.